Kebiasaaan berjudi seseorang ternyata dapat diprediksi sejak usia 3
tahun. Sebuah penelitian menmukan bahwa anak-anak yang temperamental dan
susah diatur berisiko tinggi mengalami kecanduan judi dan obat
terlarang saat menginjak usia 30 tahunan.
Penelitian ini melacak kondisi psikologis, ekonomi dan tingkat kecerdasan 1000 orang sejak lahir hingga menginjak usia 32 tahun. Kesemua peserta penelitian dilahirkan di Dunedin, Selandia Baru pada bulan April 1972 hingga Maret 1973.
Dalam artikel yang diterbitkan Psychological Science ini, peneliti menemukan bahwa anak yang temperamental dan susah diatur saat berusia 3 tahun memiliki kemungkinan lebih dari 2 kali kecanduan judi saat berusia 21 - 32 tahun.
Sekitar 10% anak menunjukkan sifat temperamental pada usia 3 tahun. Perilaku ini ditandai dengan kurangnya kontrol diri, emosi yang cepat berubah, perilaku impulsif, suka memaksa dan perasaan negatif yang tinggi.
Hubungan ini tetap ada bahkan setelah memperhitungkan faktor lain seperti IQ, jenis kelamin dan status sosial ekonomi. Ketika anak-anak dievaluasi lagi saat beranjak dewasa, mereka tetap sangat merasa terasing dan terus mengekspresikan emosi negatif yang tinggi. Anak-anak ini juga cenderung kurang teliti dan dianggap tidak menyenangkan oleh teman-temanya.
"Dalam hal ini, kami dengan tegas menyatakan bahwa temperamen yang susah diatur sudah muncul sebelum mengalami kecanduan judi. Ini merupakan bagian penting dari teka-teki mengenai teori perkembangan yang berkaitan dengan gangguan judi," kata Wendy Slutske, profesor ilmu psikologi di University of Missouri seperti dilansir Time Healthland, Jumat (27/4/2012).
Para peneliti belum yakin mengapa temperamen yang susah diatur ini berkaitan dengan perilaku kecanduan. Beberapa orang dengan temperamen ini lebih menikmati judi karena memungkinkan mereka melarikan diri emosi negatifnya. Mungkin juga karena anak-anak ini lebih berisiko karena tidak dapat mengontrol dorongannya.
Setelah seseorang terbiasa berjudi, rendahnya kontrol emosi dan perilaku dapat menyebabkan orang-orang ini mengambil keputusan dengan buruk atau kehilangan kontrol saat berjudi. Akhirnya, orang tersebut akan semakin jatuh dalam perjudian.
"Penelitian ini memperlebar kesempatan untuk meneliti sifat-sifat yang dapat memprediksi kecanduan judi pada usia yang sangat muda. Penelitian ini juga penting karena menjelaskan sifat yang tidak berkaitan dengan judi namun mempengaruhi kecanduan judi," kata Howard Shaffer, direktur departemen gangguan candu Harvard Medical School yang tidak terlibat dalam penelitian.
Sifat susah diatur dan temperamental tidak hanya berisiko mengalami kecanduan saja. Analisis awal menemukan bahwa anak dengan perilaku paling susah diatur saat berusia 3 - 5 tahun berisiko 3 kali lipat mengalami kecanduan obat saat mulai menginjak dewasa.
Temuan ini menggarisbawahi gagasan bahwa beberapa orang lebih rentan mengalami kecanduan daripada orang lain. Bukan karena mencari kesenangan, tetapi karena emosi negatifnya berlebihan dan tidak mampu mengendalikannya. Penelitian ini juga menyoroti kenyataan yang sering diabaikan tentang kecanduan, yaitu kecanduan bukan hanya disebabkan oleh paparan zat adiktif.
Sumber : detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar